Wednesday, December 14, 2016

Fenomena Konglomerasi Media di Indonesia

Media massa adalah  salah satu pilar demokrasi. Dalam pemerintahan, media massa tidak hanya berperan sebagai  sarana informasi dan  komunikasi pemerintah kepada masyarakat, namun juga sebagai check and balance bagi pemerintah.

Fungsi media massa sendiri adalah sebagai sarana informasi, edukasi, hiburan, dan  persuasi. Namun dewasa ini dapat kita lihat bahwa hiburan merupakan prioritas utama dalam sebuah media karena mampu  mendatangkan banyak keuntungan bagi pemilik media tersebut.

Karena saat ini media massa lebih berorientasi pada nilai komersialnya, banyak pengusaha besar menanamkan  modalnya pada media-media massa, dengan harapan modal yang mereka tanamkan dapat menghasilkan keuntungan yang berlimpah. Hal tersebutlah yang akhirnya memunculkan fenomena konglomerasi media.

Lalu, adakah dampak yang diakibatkan oleh konglomerasi media tersebut bagi masyarakat?. Tentu saja ada. Salah satunya adalah ketidak beragamannya sudut pandang konten-konten yang disajikan oleh media-media massa, sehingga berpotensi mendominasi dan mengarahkan opini-opini publik pada satu arah.

Selain itu, seperti yang kita lihat sekarang ini, para pemilik raksasa media mulai berkecimpung dalam dunia politik. Media pun digunakan oleh pemiliknya sebagai senjata untuk mengangkat citra atau menjatuhkan lawan politik. Hal tersebut telah kita rasakan pada saat pilpres tahun 2014 silam. Dengan bersenjatakan media, masing-masing pihak berusaha membangun pencitraan lewat media-media yang mereka bawahi.

Dampak lain dari monopoli media ini yaitu terkait kontrol pemilik media terhadap medianya. Sang pemilik media mempunyai kuasa penuh untuk melarang memproduksi berita yang tidak sesuai dengan keinginannya. Akibatnya, pandangan masyarakat menjadi terbatas. Opini masyarakat terkait isu-isu yang beredarpun akhirnya diarahkan sesuai apa yang dikehendaki oleh konglomerat media.

Jadi sebagai konsumen media, kita harus pintar-pintar dalam menyaring isu-isu dan juga berbagai konten yang disebarkan oleh media. Semua itu bisa saja dengan mudah disisipi misi-misi terselubung oleh para konglomerat media.

No comments:

Post a Comment