Wednesday, March 29, 2017

Komunikasi dan Penyebaran Agama Dunia

Komunikasi dan Penyebaran Agama-Agama Dunia


Rentang waktu antara tahun 500 SM hingga pada penemuan mesin cetak pada tahun 1457 M merupakan abad di mana terdapat proses perkembangan komunikasi yang dalam hal ini berbentuk ajaran dan keyakinan suatu agama yang tentu tidak dapat dipungkiri bahwa dalam aktivitas penyebaran ajaran agama, retorika dan bentuk komunikasi yang lainnya cenderung berperan besar dalam mengubah keyakinan seseorang.

Keyakinan Konfusianisme

Perkembangan aktivitas konfusianisme sangat maju pesat di China yang telah di mulai pada 550 SM. Penyebaran Konfusianisme di China berlangsung cukup lama sampai pada jatuhnya Dinasti Ching (1644-1911 M). Hal ini dikarenakan mengidentifikasi  bahwa adanya proses perkembangan komunikasi yang lebih condong pada penyebaran ajaran-ajaran Konfusianisme di China.
  

 Agama Nasrani

Komunikasi dalam bentuk ajaran dakwah telah dilakukan pada zaman Isa Almasih. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya penjelasan Dalai Lama, pendeta Budha Tibet bahwa Isa adalah salah satu orang suci yang dihormati dalam ajaran Budha. Hal ini berkaitan erat dengan kepercayaan Budha bahwa Baghwa Metteya (Pengembara kulit putih; Isa Almasih) pernah datang mengajarkan ajarannya di India. Bukti lain juga dengan ditemukannya kuburan Yus Asaf di Srinagar, Kashmir oleh tim Jerman Barat yang mereka sebut sebagai kuburan Nabi Isa yang meninggal pada usia 120 Tahun.

Agama Islam

Komunikasi yang terjadi di Dunia Islam mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Sama seperti  fenomena komunikasi yang terjadi pada zaman Isa Almasih, komunikasi pada islam pun lebih berorientasi kepada sistm dakwah yang berusaha mengubah atau mempengaruhi pemikiran seseorang untuk mengikuti syariat Islam.
            Komunikasi dakwah dalam Islam diawali dengan perintah dari Allah kepada Nabi Muhammad untuk memberikan peringatan kepada manuia untuk beriman kepada Allah Swt. Awalnya Komunikasi itu dilanjutkan secara terbuka seiring dari wahyu berikutnya yang memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan.

94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
95. Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu),

Perkembangan Komunikasi dalam Islam yang lebih bersifat dakwah tersebut tidak lepas kaitannya sebagai bagian dari bentuk komunikasi, karena dalam bahasa Arab dakwah berarti seruan, panggilan, dan ajakan. Penyebaran Islam berlangsung dalam waktu yang relatif singkat (8-9 M). Muhammad melakukan dakwahnya ke Mekah pada tahun 610 M. Dalam tempo 25 tahun, Muhammad beserta pengikutnya berhasil mengambil alih kekuasaan Arab, dan Islam kemudian berkembang dengan sangat pesat.
Sementara itu, komunikasi dalam media tulisan juga telah dirintis oleh Rasulullah, yaitu ketika beliau mengirimkan surat yang isinya ajakan untuk memeluk Islam kepada para raja di Eropa. Sebagai contoh, beliau pernah mengirimkan surat kepada raja Hiraqla (Raja di Roma Timur) yang bernama Hirakles, raja Habsyi yang bernama Najsy, dan lain-lain. Dalam setiap suratnya selalu dibubuhi stempel bertuliskan “Muhammadurrasulullah”. Dilihat dari isinya, surat-surat tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga:

1.    Surat-surat yang berisi seruan untuk masuk Islam
2.    Surat-surat yang berisi aturan-aturan dalam Islam
3.    Surat-surat yang berisi hal-hal wajib yang dikerjakan oleh orang-orang non-muslim terhadap perintah Islam.
Dengan contoh tersebut, maka rasulullah telah merintis sistem jurnalistik dalam melakukan komunikasi Islam  sebagai bentuk dakwah. Dalam berdkwah, Rasulullah Saw selalu melakukan komunikasi sebagai dakwah dan metode yang tepat. Kembali hubungana dengan pers sebagai bagian dari komunikasi, Islam telah merintis erkembangan komunikasi itu sendiri, sekali lagi dalam bentuk dakwah. Misalnya dapat dilihat dari turun temurunnya hadits-hadits Nabi dan sunnah Rasul.
Ia [Muhammad] adalah seorang komunikator yang tangguh dan fasih-dengan  kata-kata yang singkat yang mengandung makna yang paat. Beliau tidak hanya menyentuh hati, tetapi beliau juga mengimbau para komunikannya. Muhammad sangat memperhatikan orang-orang yang dihadapinya, dan menyesuaikan pesan komunikasinya. Sehingga tak heran jika sesuai dengan keadaan komunikannya.  Salah seorang sahabat yang paling dikasihinya, Ali bin Abi Thalib, mewarisi ilmunya dalam berbicara. Seperti  yang dilukiskan oleh Thomas Carlyle, “every antrogonist in the combats of tague of swort was subdued by his eloquence and valor”. Khotbah-khotbahnya dikumpulkan dengan cermat oleh para pengikutnya dan diberi judul “Najh al-Balaghah” [ Jalan Balaghah].
Dan kemudian balaghah menjadi disiplin ilmu yang menduduki status yang mulia dalam peradaban Islam. kaum Muslimin menggunakan balaghah pengganti retorika. Namun, warisan retorika Yunani, yang dicampakkan Eropa pada abad pertengahan, dikaji dengan tekun oleh para ahli balaghah. Tetapi dalam perkembangannya kurang studi tentang kontribusi ba;laghah pada retorika modern.
Pada sekitar tahun 650 M, seluruh daerah Timur tengah, serta Mesir dikendalikan oleh orang-orang Islam, dan pada tahun 700 M, islam mendominasi area besar mulai dari Daratan Cina dan India di Timur sampai Afrika Utara dan Spanyol di Barat. Perkembangan Islam yang cepat bias jadi merupakan dampak dari penggunaan dakwah-dakwah yang berisi tenang ajaran-ajaran Islam, seperti: dakwah yang berisi tentang jihad fisabilillah. Dalam bentuk komunikasi yang efektif dapat memengaruhi keyakinan jutaan umat dalam waktu yang sangat singkat.
Sejarah telah mengungkapkan kepada kita, bahwa perkembangan dan kecemerlangan ajaran Islam telah menerobos cakrawala abad dan zaman seta melewati negara-negara dan benua.
Melihat uraian sejarah perkembangan komunikasi pada zaman Islam, timbullah sebuah pertanyaan, mengapa aktivitas retorika dan kaitannya dakwah yang terjadi pada zaman Islam tidak dijadikan bagian dari mata rantai sejarah perkembangan komunikasi oleh para pemikir-pemikir Barat.  Perkembangan ilmu pengetahuan yang pertama kali pada masa Yunani kuno, dan dilanjutkan pada Zaman Pertengahan. Lalu ilmu pengetahuan berkembang lagi pada Zaman Renaissance, di mana pemikiran tokoh-tokoh pada abad ini sudah bebas dan tidak terikat lagi oleh dogma-dogma agama. Zaman ini merupakan zaman peralihan dari Zaman Pertengahan menuju Zaman Modern, yang didasari oleh pemikiran-pemikiran yang ilmiah dan empiris. Hal tersebutlah yang mungkin merupakan salah satu penyebab banyaknya teori komunikasi yang tidak pernah mencantumkan nama-nama besar dari cendekiawan-cendekiawan Islam seperti Al-Kindi, Al-Farabi, dll sebagai tokoh yang berjasa mengembangkan komunikasi itu sendiri pada Zaman Pertengahan.
Mengenai  perkembangan komunikasi yang lebih cenderung diklaim sebagai bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan di Amerika dan Eropa, sebenarnya kembali pada pola pemikiran dari manfaat ilmu pengetahuan yang ditemukan. Pada dasarnya,  orang Amerika dan Eropa cenderung untuk mematenkan suatu ciptaan, sedangkan pemikir-pemikir di Asia dan peradaban Timur Tengah lebih cenderung kepada manfaat dari hasil temuannya itu. Padahal jelas, sejarah menceritakan secara gambling bahwa peradaban yang sangat maju telah berlangsung lebih dulu di Cina dan Timur Tengah.
Akan tetapi, pada dasarnya hubungan antara komunikasi sebagai bagian dari perkembangan peradaban manusia begitu erat. Hal ini dikarenakan aktivitas komunikasi sudah ada pada Zaman Pertengah, tetapi belum berbentuk ilmu. Fenomena yang lebih banyak bersifat dakwah ini baru berupa gejala-gejala yang pada masa itu belum ada suatu ilmu yang mengkhususkan pada kajian tentang komunikasi. Namun, setidaknya hal itu memberikan argument bahwa komunikasi yang merupakan bagian yang sudah sangat lama terjadi dan baru dikaji secara utuh sebagai suatu ilmu pada abad ke-19 di Daratan Amerika.

Referensi : Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya
 

Strategi Kendali Komunikasi dalam Komunikasi Antar Pribadi




Strategi Wortel Teruntai 

     Strategi wortel teruntai atau dangling carrot berisikan atau berupa pemberian imbalan yang oleh komunikator berikan kepada pihak tersebut. Dari imbalan tersebut banyak bentuk strategi ini dalam bentuk kiasan berupa pesan-pesan simbolik seperti “Hebat Kamu,” atau “anda orang paling bahagia di dunia.”
     Adapun bentuk strategi ini, bahwa semua strategi wortel teruntai dapat meningkatkan proabilitas untuk memperoleh respon yang ia inginkan apabila komunikator memberikan kepada seseorang imbalan. Tujuan utama strategi ini ialah mengubah arah prilaku seseorang.
     Istilah dangling carrot strategies mirip dengan cerita rakyat di Indonesia, di mana seekor kuda yang menarik pedati ngadat tidak mau jalan. Oleh pak kusir kemudian diikatkan seuntai tali pada sebuah tongkat kayu ditempatkan di muka kuda itu. Kuda itu mau meraihnya sambil berlari-lari, maka berhasillah pak kusir atas usaha tersebut.
     Dalam hal ini, pengendali atau komunikator bisa menggunakan satu atau dua prosedur dasar :
a.       Prosedur dasar pertama terdiri dari membuat rangkaian stimulus-respinse-reward dalam transaksinya dengan pihak lain. Komunikator mencoba untuk “mengajarkan” bahwa jika komunikator menyajikan stimulus x dan mitranya memberikan respon y, maka mitra ini akanmenerima imbalan z. Prosedur ini berlaku padatiga tingkatan. Pada tingkat kultural, kebanyakan anak-anak muda secara otomatis merespon permintaan orang dewasa selama dalam batas kewajaran. Hal itu terjadi karena ia berharap mendapatkan imbalan. Imbalan tidak hanya berupa materi, bisa juga berbentuk pesan-pesan simbolik seperti pujian atau ungkapan terimakasih. Pada tingkat sosiologis, misalnya para mahasiswa diharapkan akan merespon dengan baik permintaan dosennya karena ia berharap akan mendapatkan imbalan akademis berupa nilai. Sedang dalam tingkat psikolgis, tentu saja pada pengenalan terhadap rangsangan atau stimulus yang memicu memerlukan kepekaan terhadap pengalaman-pengalaman sebelumnya dari individu tertentu.
b.      Prosedur dasar kedua, bagi implementasi strategi ini  memusatkan pada perilaku responden dan bukan pada rangsangan atau stimulus yang disajikan komunikator. Tugas komunikator adalah memberikan imbalan atas apa yang dilakukan mitranya agar ia kembali melakukanya di masa mendatang. Esensi prosedur ini terletak dalam pengembangan  respons strategi wortel pada orang lain.  Komunikator menginginkan agar orang itu berkata “Anda memiliki imbalan untuk diberikan kepada saya, dan saya harus memikirkan apa yang saya lakukan untuk mendapatkanya.

         Strategi Pedang tergantung
     Strategi ini dinamakan Pedang Tergantung atau hanging sword karena strategi ini ada kaitannya dengan cerita zaman kolonial yang pada waktu polisi kalau patrol keluar masuk kampung membawa pedang panjang yang tergantung di pinggang agar orang yang di kendalikan mau mengikutinya secara paksa.
Bila di ibaratkan seperti seorang yang mengendalikan individu tersebut adalah orang yang berkuasa terhadap mereka barang siapa yang mempunyai kekuasaan maka dia yang mengendalikan semuanya.
Bila di contohkan ialah . Seorang perajurit kerajaan yang menyuruh para buruh untuk di pekerjakan sebagai babu kerajaan . tetapi si buruh ini tidak mau untuk mengikuti perintah prajurit ini maka oknum yang sebagai orang yang berkuasa pun turun tangan agar memberi sanksi bila tidak mau mengikuti perkataan perajurit ini . maka si buruh pun merubah pemikirannya bahwa ia jadi ikut perkataan si prajurit ini .
     Strategi pedang tergantung merupakan pemberian hukuman oleh komunikator kepada mitranya agar mitranya tersebut mengurangi atau membatasi perilaku-perilaku yang tidak disukai oleh yang memberi hukuman.
     Terdapat tiga tipe dalam strategi pedang tergantung, yaitu :
a.       dengan memberikan komunikator berupa rangsangan yang dibenci atau tidak disukai. Prosedur dasar untuk menggunakan rangsangan yang tidak disukai dengan mengkomunikasikan prediksi kondisional: “jika kau berbuat sesuatu yang tidak aku sukai, maka akan ku hukum kau.”
b.      Berupa pembatalan imbalan atau withdraw of reward. Sementara komunikator tidak menganggap ini hukuman. Membatalkan imbalan pada hakikatnya bukanlah hukuman. Namun demikian,  pengaruhnya sama dengan rangsangan yang ia benci.
c.       Berupa kehilangan keuntungan atau profit loss. Kehilangan keuntungan dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara imbalan yang diperoleh dari suatu perbuatan yang dilakuka dan biaya yang dikeluarkan dalam melakukan perbuatan tersebut.

        Strategi Katalisator
Ini adalah contoh dari strategi katalisator atau catalyst control strategis :
-          Kapan Kamu Terakhir kali mengatakan padaku mau mentraktir ku di restoran.
-          Kau Bisa Belajar Sampai Larut malam . Tapi ingat kau baru saja sembuh dari sakit mu.
Setiap pernyataan tersebut di atas komunikator mencoba untuk memancing respon yang ia inginkan; tetapi sebaliknya bukan memberikan imbalan atau ancaman hukuman. Komunikator sekedar mengingatkan kepada yang bersangkutan akan suatu tindakan atau perbuatan yang agaknya bisa diterima dan diinginkan oleh orang yang bersangkutan. Perbedaan yang utama dari strategi lainnya yaitu ketidak menonjolanya kendali. Dengan strategi katalisator pengendali berusaha mendapatkan respons yang diinginkan dengan menekankan kepada si pendengar : “ Jika Anda melakukan ini dan itu, bukankah Anda akan mendapatkan keuntungan secara pribadi?”
Beberapa macam strategi katalisator yaitu:
a.       Komunikator bisa mengajak atau mendorong pendengarnya menyatakan secara tidak lansung bahwa komunikator mengetahui pendengarnya sudah siap bertindak dengan cara tertentu dan memberikan kesan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat. Misalnya: “Aduh, saya lagi pusing.” Ini sengaja mengundang pendengarnya untuk menawarkan pelipur lara atau memberi semnagat dan dorongan.
b.      Memberikan kepada pendengarnya denan informasi baru yang menimbulkan respon sesuai keinginan komunikator yang agaknya lebih menguntungkan bagi pendengarnya. Misalnya seperti seorang salesmen yang menginformasikan kepada calon pembelinya mengenai kelebihan-kelebihan produk yang ia tawarkan.
Agar strategi ini berhasil, komunikator harus melakukan dua hal: pertama, ia harus peka terhadap macam-macam perilaku di mana individu-individu tertentu merasakan secara pribadi menguntungkan. Kedua,ia harus mampu mengenali seringkali ada kesenjangan yang luas antara apa yang seseorang berpendapat benar untuk melakukan sesuatu di dalam suatu situasi dan apa yang ia merasa terpaksa untuk melakukannya.

         Strategi Kembar siam
Strategi ini dinamakan strategi kembar siam ( siamese twin strategies ). Strategi ini merupakan hasil dari hubungan yang telah terbentuk. Strategi ini dapat diimplementasikan hanya jika suatu hubungan terbentuk. Dalam hal ini, kembar siam adalah orang yang menemaptkan sangat pentingnya pada pemeliharaan hubungan timbal balik mereka. Mereka sangat yakin bahwa kebahagiaan yang paling utama adalah jika mereka bersama-sama. Oleh karena itu, mereka saling tergantung satu sama lain untuk mendapatkan kepuasan pribadi hingga mereka adakalanyalebih mendahului mengorbankan tujuan-tujuan pribadi mereka.
Dua syarat hubungan yang menyebabkan berkembangnya strategi kembar siam yaitu: pertama, adanya tingkat ketergantungan yang tinggi antara para komunikator. Kedua, tidak seorangpun dari keduanya lebih berkuasa terhadap yang lain.

            Strategi Dunia Peri
Strategi dunia peri atau fairyland strategies mengandalkan pada ilusi atau khayalan pada perasaan–perasaan yamg ditimbulkan semacam ketenangan dari perasaann cemas. Tetapi memiliki dasar realitas yang tidak seberapa tidak cukup untuk mengantukan kendali yang sebenarnya. Beberapa strategi khayalan tampaknya tidak mampu untuk menerima batas-batas kemampuannya sendiri untuk memperole respons yang diiginkan. Orang-orang seperti itu hidup sebagai penghayal total lari dari kenyataan. Mereka sering menghabiskan waktunya membayangkan dirinya sebagai seorang pilot tempur yang hebat atau seorang pegulat yang tidak terkalahkan. Taktik-taktik yang digunakan oleh pengguna strategi dunia khayal yaitu mengabaikan respon-respon yang tidak diinginkanya dengan memberikan penafsiran yang positif. Misalnya, seorang dosen yang perkuliahannya tidak menarik menjadikan para mahasiswa mengantuk, ditafsirkannya bahwa para mahasiswanya sangat antusias dalam mengikuti perkuliahannya sampai terkantuk-kantuk.


Referensi :
Budyatna, Muhammad dan Leila Mona Ganiem. 2012. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta : Kencana.