Indonesia adalah sebuah negara yang sangat kaya. Kita rakyat
Indonesia telah diberkati Tuhan dengan Sumber daya alam yang sangat berlimpah.
Belum lagi keberagaman flora dan fauna yang ada di Indonesia, entah itu di
darat maupun di laut. Namun jika negeri kita begitu kaya, lantas kenapa masih
banyak rakyat kita yang kurang sejahtera? Mungkin berbagai macam alasan telah
melintas dalam pikiran kita. Mulai dari rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat, hingga tidak meratanya pembangunan daerah-daerah di Indonesia. Namun sadarkah kita bahwa dibalik semua itu
ada hal penting yang seringkali kita abaikan, yaitu kurangnya rasa kebersamaan antar sesama.
Kurangnya rasa kebersamaan memunculkan egoisme di kalangan
masyarakat. Faham kapitalis seakan merasuk sempurna kedalam jiwa-jiwa yang haus
akan kekayaan. Misalnya saja pengerukan sumber daya alam yang membabi buta.
Belum lagi pejabat-pejabat pemerintahan yang dengan mudahnya memangkas uang
milik rakyat demi kepentingan pribadi. Mereka tidak peduli dengan kepentingan
orang banyak dan hanya mengedepankan kebahagiaan mereka. Akibatnya, banyak
rakyat yang menderita. Selain itu, kurangnya rasa kebersamaan juga mampu
meningkatkan angka kriminalitas. Sikap nafsi-nafsi kita membuat kita
enggan untuk ber amar ma’ruf nahi munkar kepada sesama.
Lalu sejauh mana kebersamaan memberikan pengaruh dalam kehidupan
manusia? Mari kita mengingat kembali sebuah peristiwa yang telah terjadi
beratus-ratus abad silam. Kita tentu ingat dengan cerita tentang kemenangan
yang begitu memukau oleh pasukan muslim pada perang khandaq. Keberhasilan
tersebut tercapai tidak lain karena tingginya solidaritas dan kebersamaan di
antara mereka. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan telah mengikat mereka sehingga
mereka mampu bahu membahu menggali parit tanpa kenal lelah dan lapar. Hingga
mereka mampu mencapai kemenangan.
Dari kisah di atas, dapat kita simpulkan bahwa rasa kebersamaan dan
solidaritas mampu membuat seseorang menjadi lebih kuat dalam menghadapi segala
hal. Dengan bekerja sama dan saling tolong menolong, kita mampu membangun
negeri kita menjadi lebih baik. Yakinlah, jika kita mampu singkirkan egoisme
kita dan mulai memikirkan kepentingan orang lain, maka kesejahteraan dan
kedamaian ada dalam genggaman kita. Jadi, bisakah kita memulainya dari
sekarang?