Strategi Wortel Teruntai
Strategi wortel teruntai atau dangling carrot berisikan atau
berupa pemberian imbalan yang oleh komunikator berikan kepada pihak tersebut. Dari
imbalan tersebut banyak bentuk strategi ini dalam bentuk kiasan berupa
pesan-pesan simbolik seperti “Hebat Kamu,” atau “anda orang paling bahagia di
dunia.”
Adapun bentuk strategi ini, bahwa semua strategi wortel teruntai
dapat meningkatkan proabilitas untuk memperoleh respon yang ia inginkan apabila
komunikator memberikan kepada seseorang imbalan. Tujuan utama strategi ini
ialah mengubah arah prilaku seseorang.
Istilah dangling carrot strategies mirip dengan cerita
rakyat di Indonesia, di mana seekor kuda yang menarik pedati ngadat
tidak mau jalan. Oleh pak kusir kemudian diikatkan seuntai tali pada sebuah
tongkat kayu ditempatkan di muka kuda itu. Kuda itu mau meraihnya sambil
berlari-lari, maka berhasillah pak kusir atas usaha tersebut.
Dalam hal ini, pengendali atau komunikator bisa menggunakan satu
atau dua prosedur dasar :
a. Prosedur dasar pertama terdiri dari membuat rangkaian stimulus-respinse-reward
dalam transaksinya dengan pihak lain. Komunikator mencoba untuk “mengajarkan”
bahwa jika komunikator menyajikan stimulus x dan mitranya memberikan respon y,
maka mitra ini akanmenerima imbalan z. Prosedur ini berlaku padatiga tingkatan.
Pada tingkat kultural, kebanyakan anak-anak muda secara otomatis merespon
permintaan orang dewasa selama dalam batas kewajaran. Hal itu terjadi karena ia
berharap mendapatkan imbalan. Imbalan tidak hanya berupa materi, bisa juga
berbentuk pesan-pesan simbolik seperti pujian atau ungkapan terimakasih. Pada
tingkat sosiologis, misalnya para mahasiswa diharapkan akan merespon dengan
baik permintaan dosennya karena ia berharap akan mendapatkan imbalan akademis
berupa nilai. Sedang dalam tingkat psikolgis, tentu saja pada pengenalan
terhadap rangsangan atau stimulus yang memicu memerlukan kepekaan terhadap
pengalaman-pengalaman sebelumnya dari individu tertentu.
b. Prosedur dasar kedua, bagi implementasi strategi ini memusatkan pada perilaku responden dan bukan
pada rangsangan atau stimulus yang disajikan komunikator. Tugas komunikator
adalah memberikan imbalan atas apa yang dilakukan mitranya agar ia kembali
melakukanya di masa mendatang. Esensi prosedur ini terletak dalam pengembangan respons strategi wortel pada orang lain. Komunikator menginginkan agar orang itu
berkata “Anda memiliki imbalan untuk diberikan kepada saya, dan saya harus
memikirkan apa yang saya lakukan untuk mendapatkanya.
Strategi Pedang tergantung
Strategi ini dinamakan Pedang Tergantung atau hanging sword
karena strategi ini ada kaitannya dengan cerita zaman kolonial yang pada waktu
polisi kalau patrol keluar masuk kampung membawa pedang panjang yang tergantung
di pinggang agar orang yang di kendalikan mau mengikutinya secara paksa.
Bila di ibaratkan
seperti seorang yang mengendalikan individu tersebut adalah orang yang berkuasa
terhadap mereka barang siapa yang mempunyai kekuasaan maka dia yang mengendalikan
semuanya.
Bila di contohkan ialah
. Seorang perajurit kerajaan yang menyuruh para buruh untuk di pekerjakan
sebagai babu kerajaan . tetapi si buruh ini tidak mau untuk mengikuti perintah
prajurit ini maka oknum yang sebagai orang yang berkuasa pun turun tangan agar
memberi sanksi bila tidak mau mengikuti perkataan perajurit ini . maka si buruh
pun merubah pemikirannya bahwa ia jadi ikut perkataan si prajurit ini .
Strategi pedang tergantung merupakan pemberian hukuman oleh
komunikator kepada mitranya agar mitranya tersebut mengurangi atau membatasi
perilaku-perilaku yang tidak disukai oleh yang memberi hukuman.
Terdapat tiga tipe dalam strategi pedang tergantung, yaitu :
a. dengan memberikan komunikator berupa rangsangan yang dibenci atau tidak
disukai. Prosedur dasar untuk menggunakan rangsangan yang tidak disukai dengan
mengkomunikasikan prediksi kondisional: “jika kau berbuat sesuatu yang tidak
aku sukai, maka akan ku hukum kau.”
b. Berupa pembatalan imbalan atau withdraw of reward. Sementara
komunikator tidak menganggap ini hukuman. Membatalkan imbalan pada hakikatnya
bukanlah hukuman. Namun demikian,
pengaruhnya sama dengan rangsangan yang ia benci.
c. Berupa kehilangan keuntungan atau profit loss. Kehilangan keuntungan
dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara imbalan yang diperoleh dari suatu
perbuatan yang dilakuka dan biaya yang dikeluarkan dalam melakukan perbuatan
tersebut.
Strategi Katalisator
Ini adalah contoh dari
strategi katalisator atau catalyst control strategis :
-
Kapan Kamu Terakhir kali mengatakan padaku mau mentraktir ku di restoran.
-
Kau Bisa Belajar Sampai Larut malam . Tapi ingat kau baru saja sembuh dari
sakit mu.
Setiap pernyataan
tersebut di atas komunikator mencoba untuk memancing respon yang ia inginkan; tetapi
sebaliknya bukan memberikan imbalan atau ancaman hukuman. Komunikator sekedar
mengingatkan kepada yang bersangkutan akan suatu tindakan atau perbuatan yang
agaknya bisa diterima dan diinginkan oleh orang yang bersangkutan. Perbedaan
yang utama dari strategi lainnya yaitu ketidak menonjolanya kendali. Dengan
strategi katalisator pengendali berusaha mendapatkan respons yang diinginkan
dengan menekankan kepada si pendengar : “ Jika Anda melakukan ini dan itu,
bukankah Anda akan mendapatkan keuntungan secara pribadi?”
Beberapa macam strategi
katalisator yaitu:
a. Komunikator bisa mengajak atau mendorong pendengarnya menyatakan secara
tidak lansung bahwa komunikator mengetahui pendengarnya sudah siap bertindak
dengan cara tertentu dan memberikan kesan bahwa saat ini merupakan waktu yang
tepat. Misalnya: “Aduh, saya lagi pusing.” Ini sengaja mengundang pendengarnya
untuk menawarkan pelipur lara atau memberi semnagat dan dorongan.
b. Memberikan kepada pendengarnya denan informasi baru yang menimbulkan respon
sesuai keinginan komunikator yang agaknya lebih menguntungkan bagi
pendengarnya. Misalnya seperti seorang salesmen yang menginformasikan
kepada calon pembelinya mengenai kelebihan-kelebihan produk yang ia tawarkan.
Agar strategi ini berhasil, komunikator harus melakukan dua hal: pertama,
ia harus peka terhadap macam-macam perilaku di mana individu-individu tertentu
merasakan secara pribadi menguntungkan. Kedua,ia harus mampu mengenali
seringkali ada kesenjangan yang luas antara apa yang seseorang berpendapat
benar untuk melakukan sesuatu di dalam suatu situasi dan apa yang ia merasa
terpaksa untuk melakukannya.
Strategi Kembar
siam
Strategi ini dinamakan
strategi kembar siam ( siamese twin strategies ). Strategi ini merupakan hasil
dari hubungan yang telah terbentuk. Strategi ini dapat diimplementasikan hanya
jika suatu hubungan terbentuk. Dalam hal ini, kembar siam adalah orang yang
menemaptkan sangat pentingnya pada pemeliharaan hubungan timbal balik mereka. Mereka
sangat yakin bahwa kebahagiaan yang paling utama adalah jika mereka
bersama-sama. Oleh karena itu, mereka saling tergantung satu sama lain untuk
mendapatkan kepuasan pribadi hingga mereka adakalanyalebih mendahului
mengorbankan tujuan-tujuan pribadi mereka.
Dua syarat hubungan
yang menyebabkan berkembangnya strategi kembar siam yaitu: pertama, adanya
tingkat ketergantungan yang tinggi antara para komunikator. Kedua, tidak
seorangpun dari keduanya lebih berkuasa terhadap yang lain.
Strategi Dunia Peri
Strategi dunia peri
atau fairyland strategies mengandalkan pada ilusi atau khayalan pada
perasaan–perasaan yamg ditimbulkan semacam ketenangan dari perasaann cemas. Tetapi
memiliki dasar realitas yang tidak seberapa tidak cukup untuk mengantukan
kendali yang sebenarnya. Beberapa strategi khayalan tampaknya tidak mampu untuk
menerima batas-batas kemampuannya sendiri untuk memperole respons yang
diiginkan. Orang-orang seperti itu hidup sebagai penghayal total lari dari
kenyataan. Mereka sering menghabiskan waktunya membayangkan dirinya sebagai
seorang pilot tempur yang hebat atau seorang pegulat yang tidak terkalahkan.
Taktik-taktik yang digunakan oleh pengguna strategi dunia khayal yaitu
mengabaikan respon-respon yang tidak diinginkanya dengan memberikan penafsiran
yang positif. Misalnya, seorang dosen yang perkuliahannya tidak menarik
menjadikan para mahasiswa mengantuk, ditafsirkannya bahwa para mahasiswanya
sangat antusias dalam mengikuti perkuliahannya sampai terkantuk-kantuk.
Referensi :
Budyatna, Muhammad dan Leila Mona Ganiem. 2012. Teori Komunikasi
Antarpribadi. Jakarta : Kencana.
No comments:
Post a Comment